JAKARTA - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) bersama Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberlakukan aturan penggunaan SIM card lokal untuk mencegah penyadapan. Meski begitu, tidak sepenuhnya penggunaan SIM card lokal mampu sepenuhnya mencegah penyadapan.
Menurut Teguh Prasetya selaku Ketua Dewan Pakar Indonesia ICT Forum, penggunaan SIM card dalam negeri tidak berarti kasus penyadapan dapat ditangani sepenuhnya. Hal tersebut dikarenakan level penyadapan yang dilakukan pihak luar berbeda-beda dan tidak selalu melalui SIM card.
“Tergantung penyadapannya ada di level mana, jika metode penyadapan dengan cara ditanam dalam SIM, SIM card lokal pasti efektif untuk mencegah sadap. Namun, kalau penyadap menggunakan metode lain seperti menyusupi handsetnya sendiri, saya rasa walaupun menggunakan SIM card lokal sekalipun tak akan bisa dicegah,” ujar Teguh kepada Okezone, Selasa (17/3/2015).
Selain itu, menurut Teguh, selama ini klaim yang menyatakan SIM card produksi asing lebih mudah disusupi oleh penyadap dapat dikatakan benar. Hal tersebut lebih disebabkan karena penggunaan SIM card buatan asing yang telah beredar dan banyak digunakan.
“Dari segi sistem operasi, SIM card asing memang digunakan hampir 80 persen oleh operator di Indonesia dan sudah banyak beredar di pasaran, jadi celah kekurangannya pun akan lebih mudah diketahui sehingga mudah untuk disadap,” paparnya.
okezone.com
0 comments:
Post a Comment