Tuesday 24 March 2015

Tak Cuma karena Rupiah, Garuda Merugi akibat Inefisiensi

Tak Cuma karena Rupiah, Garuda Merugi akibat Inefisiensi

JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan rugi sebesar Rp4,65 triliun, naik dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara beban usaha melonjak dari USD3,7 miliar dari sebelumnya USD4,29 miliar.
Pengamat penerbangan Arista Admadjati menuturkan, salah satu pemicu turunnya kinerja keuangan Garuda adalah terpuruknya nilai tukar Rupiah.
“Garuda mengalami kerugian Rp4,65 triliun, dengan kurs Rp12.500 per USD di 2014, maskapai ini memprediksi sejak Januari, dolar diasumsikan masih ada di Rp12.000, (kerugian ini juga) selain adanya over ekspansi,” jelas dia dalam acara MNC Business Channel, Selasa (24/3/2015).
Menurut dia, selain anjloknya Rupiah, faktor efisiensi keuangan dari maskapai pelat merah ini perlu dievaluasi , termasuk untuk sejumlah rute penerbangan yang digarapnya.
“Dua Tahun ini Garuda banyak membuka rute-rute baru, banyak kerugian untuk perjalanan rute-rute tersebut. Misalnya pengambilan alihan rute-rute yang dulu dipegang maskapai Merpati, rute-rute perjalanan ke pelosok yang membutuhkan cost lebih besar,” tambahnya.
Seriring dengan penambahan rute, Garuda yang memiliki konsep penerbangan full service, menambah pesawat-pesawat yang dibeli dan disewanya. Selama tahun 2014, Garuda Indonesia Group mendatangkan 35 pesawat baru yang terdiri dari dua Boeing 777-300 ER, empat Airbus 330-300, 12 Boeing 737-800 NG, tiga Bombardier CRJ-1000 NextGen, enam ATR 72-600, dan delapan Airbus A320 untuk Citilink.
Sehingga, total pesawat yang dioperasikan selama tahun 2014 adalah 169 pesawat dengan rata-rata usia pesawat 4,5 tahun.
(okezone.com)

0 comments:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com